Lady gaga siap menyapa Indonesia. Berita ini membuat Little Monster (fans Lady Gaga) sangat senang. Buktinya ribuan orang rela antre demi mendapatkan tiket konser Lady Gaga: The Born This Way Ball, di FX Lifestyle, Jakarta, Sabtu (10/3/2012). Padahal konser tersebut baru akan digelar pada 3 Juni 2012 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Namun apa daya, kabar yang mencuat di layar televisi rumah pada hari senin (14/5/12) memberitakan bahwa Konser Lady gaga dilarang oleh Kapolda dan beberapa ormas islam. Saya pun segera browsing untuk mnecari informasi lebih mendalam. Dan inilah beberapa beberita yang saya temukan :
Konser Lady Gaga Tak Diizinkan Digelar di Indonesia
Jakarta - Polda Metro Jaya menolak terselenggaranya konser Lady Gaga di Jakarta. Tak hanya itu, mereka juga tidak menyarankan konser tersebut digelar di Indonesia termasuk Bali.
"Meskipun di Bali yang lebih memiliki budaya ketimuran, konser itu tidak dimungkinkan digelar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (15/5/2012).
Penolakan tersebut dihubungkan dengan banyaknya masukan dari berbagai lembaga dan ormas. Aksi dan penampilan Lady Gaga dinilai terlalu vulgar untuk masyarakat Indonesia.
Penyelenggaraan konser tersebut harus didukung dengan instansi yang kuat agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Polda Metro Jaya tidak menyarankan para pecinta Lady Gaga nonton konser di Indonesia.
Kini mereka sedang menunggu pernyataan resmi dari Mabes Polri tentang penolakan izin konser. Polda Metro Jaya pun mengaku siap mengawal acara pengembalikan tiket konser yang terlanjur sudah dibeli calon penonton. (detikcom)
Mabes Polri Tak Izinkan Konser Lady Gaga
Jakarta - Konser musik dunia penyanyi Lady Gaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, dipastikan batal. Pasalnya, Mabes Polri tidak akan mengeluarkan izin konser pelantun 'Bad Romance' itu.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya berpatokan terhadap rekomendasi yang dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya.
"Intinya, harus ada rekomendasi dari pengelola pengamanan setempat, dalam hal ini Polda Metro Jaya. Dengan demikian, kita berpatokan ke situ," kata Boy saat dihubungi detikcom, Selasa (15/5/2012).
Boy Rafli mengatakan, rekomendasi adalah syarat formil yang harus dipenuhi oleh pihak panitia penyelenggara. Persyaratan formil yang menyangkut rekomendasi ini tidak hanya dari unsur pengamanan.
"Dari instansi lain seperti Dinas Pariwisata juga harus ada. Tetapi saya belum tahu apakah dari Dinas Pariwisata ada atau tidak rekomendasi tersebut," ujarnya.
"Bila persyaratan formil tersebut tidak terpenuhi, maka Mabes Polri pun tidak akan mengeluarkan izin tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, pihak panitia bersikukuh akan mengajukan kembali perizinan tersebut. Namun, Polri tidak menjamin akan mengabulkan permohonan izin tersebut.
"Ya silakan saja ajukan lagi. Namanya mengajukan boleh dong. Tetapi kalau rekomendasinya tidak mendukung, ya kita tidak akan keluarkan izin," jelasnya.
Demikian halnya bila panitia memindahkan konser tersebut ke tempat di wilayah hukum Polda lain.
"Silakan saja. Tetapi tergantung pengelola pengamanan setempat direkomendasikan atau tidak. Intinya kita tetap berpatokan pada rekomendasi pengamanan setempat," pungkasnya.
Polda Metro Jaya tidak merekomendasikan konser Lady Gaga pada 3 Juni 2012 karena adanya masukan dari MUI dan DPR.
(mei/yla)
Ini Alasan Polda Metro Tolak Konser Lady Gaga di Jakarta
Jakarta - Polda Metro Jaya menolak memberi rekomendasi terhadap konser Lady Gaga di Indonesia. Sejumlah alasan dikemukakan, yang utama adanya masukan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan politisi di DPR yang menolak pelantun hits 'Poker Face' ini.
"Banyak masukan, karena ini masalah sosial budaya. Dari MUI dari fraksi di DPR dan berbagai elemen masyarakat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi, Selasa (15/5/2012).
Rikwanto menjelaskan pihak kepolisian menampung masukan dari masyarakat. Pihak kepolisian juga sudah menyaksikan video konser Lady Gaga dan isinya banyak tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
"Terlalu vulgar ya. Joget-joget pakai bikini di videonya. Itu terlalu vulgar, tidak sesuai dengan budaya kita," jelasnya.
Ketika ditanyakan izin awal konser Lady Gaga, sehingga promotor musik berani memutuskan menggelar konser pada 3 Juni mendatang, Rikwanto menegaskan, dahulu pihak promotor pernah melakukan pemberitahuan.
"Tapi seperti halnya pertandingan sepakbola, ketika kemudian diperkirakan akan ada gangguan keamanan akan dibatalkan," tuturnya.
Rikwanto juga menepis bahwa penolakan polisi ini terkait unjuk rasa dan penolakan ormas tertentu. "Tidak, ini karena masukan dari berbagai elemen masyarakat," ujarnya.
Bagaimana dengan masyarakat yang sudah membeli tiket, bukankah juga akan menimbulkan masalah sosial? "Nanti kita minta promotornya melakukan koordinasi pengembalian (uang tiket)," jelasnya.
Lady Gaga sedianya akan tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 3 Juni. Tiket telah dijual sejak Maret. Tiketnya tidak murah, yaitu:
Golden Circle GA (Festival) di area Golden Circle Rp 2.250.000
Reserved Tribune di area Yellow & Blue West VIP Rp 1.250.000
Festival di area lapangan sepakbola Rp Rp 750.000
Tribune 1 di area Orange & Green Rp 750.000
Tribune 2 di area Purple Rp 465.000
Tribune 3 (Ladys Only) di area Yellow East VIP Rp 1.250.000
Sungguh sangat Ironis memang melihat berita bertita di atas. Saya memang bukan seorang little monster tetapi saya big fan untuk semua acara berita di televisi. Saya juga nonton semua berita pada saat orang kita mulai mengantri membeli tiket konser Lady Gaga bahkan ada beberapa yang bela-belain banget mengantri dengan kostum yang “unique” atau “aneh” (terserah deh).
Saya juga sempat mampir di official website Lady Gaga dan tiba-tiba merasa seneng banget melihat ada JAKARTA dan GELORA BUNG KARNO terpampang disitu bersama deretan negara-negara lainnya. Dalam hati saya bergumam … hmmm …paling gak mereka yang mampir di website ini tahu kalau ada Stadium Gelora Bung Karno di Jakarta – Indonesia.
Sebagai seorang awam, saya gak tahu bagaimana prosedur perizinan mendatangkan artis internasional di Indonesia : minta izin pihak berwenang baru jualan tiket atau sebaliknya ? Tapi agak aneh juga pada saat tiket sudah terjual kali ini promotor terbentur masalah perizinan yang menggarisbawahi masalah sosial budaya. Saya yang tadinya gak peduli ngikutin berita ini akhirnya tersedot juga.
Kalau mengutip pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto “Terlalu vulgar ya. Joget-joget pakai bikini di videonya. Itu terlalu vulgar, tidak sesuai dengan budaya kita,”….. dan pernyataan-pernyataan lain ‘ Karena aksi panggung dan busana seksi Lady Gaga bisa merusak moral bangsa’, terus ‘Lady Gaga terlalu seronok juga bertentangan dengan UU Pornografi’, terus ..’penampilan Lady Gaga yang mengumbar syahwat’ dan lainnya ‘Konser Lady Gaga bisa jadi bibit yang diserap generasi sehingga generasi jadi tidak baik.’
Masalah moral adalah issue yang tidak terpecahkan di negara ini sama seperti membahas Segitiga Bermuda yang tidak pernah ada ujungnya.
Terus katakanlah Lady Gaga gak jadi datang, apakah ini akan membantu mengurangi masalah moral lainnya seperti :
·Korupsi yang meraja lela di semua lini di negara ini · Video-video panas yang diperankan anggota dewan ·Banyak penyanyi Indonesia berpakaian seronok di TV dengan belahan dada dan paha yang tinggi · Masyarakat yang makin anarkis dan setiap hari · Bagaimana dengan pengrusakan rumah ibadah yang hari geneee masih aja terjadi ! · Biaya pendidikan Sangat Mahaal
Kapan mereka-mereka ini punya waktu yang ‘serius’ untuk menangani masalah moral lainnya yang berjibun terjadi di Indonesia Raya tercinta ini ?
Lady Gaga akan datang hanya sehari di Indonesia – nyanyi nyanyi, joget joget and go ….. apakah dengan waktu satu hari moral bangsa ini menjadi lebih jelek lagi ?
Semoga pengembalian ticket konser Lady Gaga gak rusuh dan ricuh.
0
komentar:
Posting Komentar
Arsip Blog
Search
Hubungi Sekarang
Menerima seluruh keluh kesah atau sekedar perbincangan dengan kopi hangat
0 komentar:
Posting Komentar