• Negeri 5 Menara

    Negeri 5 Menara

    Judul : Negeri 5 Menara
    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
    Penulis : Ahmad Fuadi
    Kategori : Novel Roman Dewasa
    Tebal : xiii + 423 Hal
    Resolusi : 13,5 cm x 20 cm

    Negeri 5 Menara (N5M) adalah novel pertama karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2009 lalu. Bulan ini novel N5M telah dicetak 100.000 eksemplar, hanya dalam waktu 9 bulan. Ini adalah rekor baru untuk semua buku lokal yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama sepanjang 36 tahun ini. Bahkan beberapa bulan lagi, N5M juga akan terbit di Malaysia dalam edisi Melayu. Novel ini sendiri bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah berbeda yang menuntut ilmu di Pondok Madani (PM) Ponorogo, Jawa Timur yang jauh dari rumah dan berhasil mewujudkan mimpi menggapai jendela dunia. Mereka adalah : Alif Fikri Chaniago dari Maninjau, Raja Lubis dari Medan, Said Jufri dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso Salahuddin dari Gowa.

    Mereka sekolah, belajar dan berasrama dari kelas 1 sampai kelas 6. Kian hari mereka semakin akrab dan memiliki kegemaran yang sama yaitu duduk di bawah menara masjid PM. Dari kegemaran yang sama tersebut mereka menyebut diri mereka sebagai Sahibul Menara. Mengisahkan pengalaman seorang pemuda (Alif) yang meninggalkan kampungnya yang udik di Bukittinggi, lalu menuntut ilmu di sebuah pesantren di Jawa Timur, kemudian terbang ke negeri-negeri bersalju yang dingin. Novel ini begitu memikat hati, bahkan sejak halaman pertamanya dibuka. Dalam petualangannya itu, Alif bertemu dengan kawan-kawan barunya yang menyenangkan. Persahabatan mereka bertaut kokoh, seperti menara-menara yang berdiri di 5 negeri. Terinspirasi oleh kisah nyata penulisnya, A. Fuadi, N5M seolah-olah menjadi sangat nyata bagi para pembacanya. Kita pun seakan menyelam ke jantung samudera kehidupan ketika membaca novel ini.

    Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau. Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok. Di kelas hari pertamanya di PM, Alif terkesima dengan mantera sakti man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Bahkan dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak mengigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.

    Bukan hasil akhir para tokohnya yang membuat N5M ini menarik dibaca dan menjadi santapan nikmat penyejuk jiwa. Proses, perjuangan, dan ikhtiar mewujudkan impian yang terasa mustahil saat dibayangkan menjadi motivasi bagi siapa pun yang membacanya. Apalagi, selain mantra man jadda waj ada di atas, pembaca juga disuguhi kutipan-kutipan penuh motivasi di setiap babnya.

    Di bawah menara masjid yang menjulang, keenam Sahibul Menara ini kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini akan membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian walau setinggi apa pun itu. Sesungguhnya Tuhan Maha Mendengar.

    Nah, bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. So, tunggu apa lagi. Lengkapi segera koleksi bukumu dengan novel National Best Seller ini. Selamat membaca dan man jadda wa jada !!!

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Hubungi Sekarang

    Menerima seluruh keluh kesah atau sekedar perbincangan dengan kopi hangat

    ADDRESS

    Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

    EMAIL

    mail@rizkyoktavian.com
    rizkyoktavian@merahputih.com

    TELEPHONE

    +62 31

    MOBILE

    +62 857