Omanya "Fitri" Meninggal
kata-kata ini pasti masih sering terngiang di telinga kitaAktris tiga jaman. Melambung namanya tahun 1960. Di usia tua kerja hingga jam 3 pagi.
Suasana cukup ramai. Sebab ini syuting Cinta Fitri. Sebuah sinetron yang pengemarnya ada di sekujur negeri. Kamis 25 November 2010 itu, jarum jam sudah menghentak bilangan delapan malam. Kini giliran Ida Kusuma yang maju berlakon.
Dalam sinetron yang digemari ibu-ibu itu, Ida Kusumah berperan sebagai seorang nenek lihai. Lakon utama dalam film ini adalah Fitri dan Farel. Fitri adalah gadis desa nan ayu dari Wonogiri, Jawa Tengah. Dia menetap di Jakarta bersama bibinya. Menjual jamu, lalu jadi cleaning service di kantor Farel, anak orang kaya yang cintanya terbang bersama Mischa, gadis pujaannya ke negeri seberang.
Cinta Fitri adalah drama cinta dua dunia. Dunia Fitri yang kekurangan dan dunia Farel yang kemilau harta, juga kehormatan. Dan Ida Kusuma menjadi Oma Farel, yang memperhatikan sang cucu dari tujuh penjuru. Dari penampilan, makan, dasi, juga cintanya.
Kamis malam itu, saat tiba gilirannya, Ida Kusumah terlihat duduk rileks di kursi. Sutradara memintanya maju. Tapi dia tidak bergeming. Para kru mengira si Oma ini tertidur. Berusaha membangunkannya dengan hati-hati. Tapi sia-sia belaka.
Kecemasan mulai menghinggapi para kru. Mata Ida Kusumah tertutup rapat. Dibangunkan berkali-kali, tak ada respons. Tapi nadinya masih berdenyut. Hembusan nafas hangat juga masih meruap dari hidung. Para kru cepat-cepat mengangkutnya ke Rumah Sakit Cinere.
Tindakan gawat darurat diberikan. Sia-sia. Denyutnya perlahan melemah, dan hilang. Sekitar pukul 20.30, artis 71 tahun itu dinyatakan meninggal dunia. Diagnosis mengarah pada serangan jantung.Baca SelengkapnyaKLIK DISINI
Dari Neon Menjadi LED
Penggunaan lampu-lampu konvensional yang menggunakan kawat filamen kini semakin tergeser di Jepang, khususnya pada penggunaan lampu-lampu jalan. Hal ini dikarenakan pemerintah Jepang sangat memperhatikan dan peduli terhadap efisiensi energi serta biaya yang dikeluarkan selama ini dari lampu-lampu jalan mereka.
Hal tersebut terbukti dari ditemukannya penggunaan lampu LED yang pertama di Jepang sebagai fasilitas penerangan jalan. Penggunaan lampu LED sebagai lampu jalan yang ditemukan di sebuh taman di wilayah Osaka, Jepang tersebut terbukti telah menghemat tagihan listrik pemerintah sebesar 88% dibanding saat lampu-lampu jalan menggunakan lampu high-pressure mercury.
Satu lampu jalan LED yang berada di taman di sisi sungai Kizu tersebut memanfaatkan 36 buah lampu cool white LED. Satu kesatuan rangkaian 36 lampu LED tersebut dari ketinggian 4,5 meter menghasilkan terang setingkat 30lux yang setara dengan terang lampu merkuri.
Hanya saja lampu jalan LED tersebut hanya menggunaakan daya sebesar 25 watt. Lampu LED yang digunakan tersebut adalah bertipe Luxeon LED yakni sebuah tipe LED yang mengeluarkan sinar paling terang dibading seri-seri lainnya. Sang produsen, yakni Philips Lumileds menjanjikan umur lampu LED selama 60.000 jam, atau setara lima hingga 10 kali lipat umur lampu mercury.